Tanjung Selor: Bupati Bulungan, Syarwani, memperjelas jika program transmigrasi yang dilakukan di Kabupaten Bulungan di tahun 2025 ini murni ditujukan untuk warga lokal.
Pengakuan ini dikatakan sebagai bentuk verifikasi atas desas-desus yang berkembang di tengah-tengah warga berkaitan ada sangkaan masuknya transmigran di luar Pulau Kalimantan.
“Yang dapat saya verifikasi dan pastikanlah jika di Kabupaten Bulungan memang tahun ini ada program dari pemerintahan pusat. Tetapi saya pastikan, sekitaran 55 kepala keluarga (KK) yang ikuti program itu ialah murni masyarakat lokal,” kata Bupati Syarwani.
Menurut dia, program ini adalah sisi dari penuntasan loyalitas program transmigrasi tahun 2019 yang sebelumnya sempat terlambat.
Kementerian Transmigrasi memberi peruntukan untuk 55 KK yang dari Kabupaten Bulungan sendiri, tidak dari luar wilayah seperti Pulau Jawa.
“Bukan datangkan di luar Kalimantan, tetapi ini porsi yang masih belum terwujud pada 2019, dan baru diwujudkan tahun ini. Masyarakat yang masuk program itu asal dari daerah Kabupaten Bulungan, mereka ialah warga asli kita,” jelasnya.
Syarwani menerangkan jika peletakan peserta transmigrasi lokal itu ada di daerah Tanjung Membuka, beberapa di teritori SP 1 sampai SP 10.
Dia memperjelas jika untuk tahun 2025 tidak ada program akseptasi transmigrasi di luar Kabupaten Bulungan.
Berkaitan dengan rumor terkini berkenaan kemungkinan masuknya transmigrasi luar wilayah, Syarwani memperjelas jika hal itu masih hanya komunikasi awalnya dan tidak ada keputusan sah.
Dia mengutamakan jika jika hal tersebut akan diulas, Pemerintahan Wilayah akan terlebih dahulu pastikan persiapan tempat dan infrastruktur.
“Jika kita ingin melakukan program transmigrasi, beberapa hal yang perlu kita pikirkan. Khususnya keadaan tempat di SP 1 sampai SP 10, yang sampai sekarang juga tetap membutuhkan pembimbingan dan kenaikan infrastruktur,” terangnya.
Selanjutnya, Syarwani menyebutkan jika semenjak tahun 2021, tidak ada peruntukan bujet dari APBD Bulungan untuk program transmigrasi.
Semua program yang jalan sekarang ini adalah sisi dari pola dan permodalan pemerintahan pusat.
“Jika di depan ada gagasan peningkatan, kami lebih ke arah pendayagunaan warga lokal. Program transmigrasi yang terdapat saat ini juga ialah sisi dari tanggung-jawab wilayah, karena mereka ialah sisi dari warga Bulungan,” ujarnya.