TANJUNG SELOR — Pemerintahan Kabupaten Bulungan terus perkuat pemantauan pada perkembangan pembangunan Teritori Industri Hijau Indonesia (KIHI) yang berada di daerah Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas.
Teritori ini menjadi sisi dari Project Vital Nasional (PSN) yang diprediksikan menggerakkan alih bentuk ekonomi Kalimantan Utara.
Sebagai bentuk pengamanan, Sekretaris Wilayah Bulungan, H. Risdianto, bersama Kepala Tubuh Pusat Statistik (BPS) Bulungan lakukan lawatan lapangan ke tempat pembangunan, Jumat (25/7/2025).
“Inspeksi ini menjadi sisi dari pantauan dan penilaian lintasi bidang,” katanya.
Lawatan itu ikut mengikutsertakan faksi PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) sebagai pengurus khusus teritori industri. Pemda ingin pastikan semua tingkatan project digerakkan standard tata urus yang terbuka dan akuntabel.
Menurut Risdianto, kehadiran KIHI bawa kesempatan besar untuk masa datang ekonomi Bulungan. Tetapi, dia mengutamakan jika pembangunan jangan meremehkan faktor lingkungan dan sosial yang berkesinambungan.
“Teritori industri ini harus menjadi mode pembangunan yang bukan hanya memburu keuntungan ekonomi, tetapi juga memerhatikan kelestarian alam dan pendayagunaan warga sekitaran,” bebernya.
Risdianto memperjelas Pemkab Bulungan terus akan merajut koordinir dengan beragam penopang kebutuhan, termasuk kementerian, instansi, dan perusahaan eksekutor, buat menjaga arah pembangunan masih tetap ada pada lajur yang sesuai peraturan nasional.
“Kolaborasi lintasi bidang penting. Kita tidak dapat bekerja sendiri. Harus ada komunikasi intens dan loyalitas bersama supaya faedah teritori industri ini betul-betul dirasa masyarakat Bulungan,” terangnya.
KIHI sendiri disebut sebagai satu diantara teritori industri paling besar di Asia Tenggara yang mengangkat ide ramah pada lingkungan. Project ini diharap sanggup buka beberapa ribu lapangan pekerjaan baru dan menjadi motor pendorong ekonomi lokal sampai regional.
Di lain sisi, pemerintahan tengah mempersiapkan piranti simpatisan di bidang pendidikan, training, dan infrastruktur dasar untuk pastikan warga lokal mempunyai daya saing dan ketrampilan yang diperlukan oleh industri.
“Kita ingin masyarakat kita menjadi sisi dari perkembangan ini. Karena itu, selainnya menjaga pembangunannya, kita dorong kenaikan kemampuan SDM lokal,” tambah Risdianto.
Dia juga mengharap semua tingkatan pembangunan berjalan mulus tanpa memunculkan pergolakan sosial atau masalah lingkungan.
“Kami tetap terbuka pada kritikan dan saran yang bernilai dari warga atau organisasi lingkungan,” pungkasnya.