TANJUNG SELOR — Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan gelar tuntunan tehnis (bimtek) penerangan keamanan pangan 2025 dengan mengarah pebisnis Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). Cara ini dilaksanakan sebagai pengokohan ekonomi lokal dan pendayagunaan warga.
Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Kilat Bilung mengatakan, kenaikan kemampuan pebisnis pangan menjadi satu diantara loyalitas pemerintahan untuk jamin kesehatan warga dan menggerakkan daya saing produk lokal.
“Keamanan pangan ialah faktor signifikan dalam mempertahankan kesehatan warga sekalian menjadi pemasti kualitas dan daya saing produk pangan lokal di pasar,” kata Kilat ke Radar Kaltara, Selasa (5/8).
Menurut dia, di zaman sekarang ini, kesadaran warga pada keutamaan konsumsi pangan yang aman, sehat, dan berkualitas makin tinggi.
Oleh karenanya, pebisnis, terutama di bidang rumah tangga, dituntut pahami dan mengaplikasikan konsep keamanan pangan dalam tiap proses produksi.
“Tuntunan tehnis ini menjadi media yang pas untuk tingkatkan pengetahuan aktor IRTP berkaitan standard keamanan pangan yang telah ditata dalam peraturan nasional,” bebernya.
Baca : Satlantas Polresta Bulungan Incar Gen Z, Tegaskan Teratur Lalu Lintas
Disebutkan, beberapa peraturan sebagai referensi pebisnis pangan, seperti Perintah Presiden Nomor 3 Tahun 2017 mengenai Kenaikan Efektifitas Pemantauan Obat dan Makanan, Ketentuan BPOM Nomor 22 Tahun 2018 mengenai Dasar Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), dan Ketentuan BPOM Nomor 86 Tahun 2019 mengenai Keamanan Pangan.
“Tujuan pada akhirnya bukan sekedar memperoleh sertifikat PKP, tapi lebih dari itu pastikan produk yang dibuat aman, berkualitas, dan sanggup berkompetisi di pasar,” jelasnya.
Dia menggerakkan semua peserta supaya menyerap materi secara baik dan sanggup mengaplikasikannya pada proses produksi harian. Dinas Kesehatan, sambungnya, akan terus perkuat pengiringan dan pemantauan pada aktor IRTP supaya makin kompeten dan memiliki daya saing.
“Kami mengharap semua OPD berkaitan dapat bersinergi dalam membuat ekosistem usaha pangan lokal yang sehat, aman, dan berkesinambungan,” ujarnya. (jai/har)